Angka Keluar Judi Togel - Samba Dieksploitasi Berbatov, Dimarahi Redknapp & Di-bully Suporter

Angka Keluar Judi Togel - Samba Dieksploitasi Berbatov, Dimarahi Redknapp & Di-bully Suporter

Jayatogel adalah situs pilihan agen bandar togel dan pemain togel, togel online terpercaya dengan pasaran togel terbaik, togel dengan komisi dan potongan terbesar dan pembayaran tercepat - Bek Queens Park Rangers Christopher Samba sepertinya sedang apes. Di lapangan permainan, rasa gugupnya sudah dieksploitasi pemain lawan. Usai pertandingan pun Samba dimarahi manajernya sendiri dan kemudian menuai cibiran dari para suporter.

Laga Fulham kontra QPR dalam lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris, Senin (1/4/2013), seperti jadi mimpi buruk buat Samba. Bek berusia 29 tahun itu membuat dua kesalahan fatal yang berujung kepada kekalahan 2-3 timnya atas Fulham.

Kesalahan pertama Samba terjadi ketika ia melanggar Ashkan Dejagah di kotak terlarang, di mana Dimitar Berbatov kemudian mencetak gol pertama Fulham dari titik putih. Tak lama berselang Samba membuat kesalahan fatal lainnya saat ia kehilangan bola di lini bertahan QPR sehingga membuat Berbatov bisa mencetak gol keduanya di dalam pertandingan.

"Aku sangat menyesal sudah mengecewakan tim, amat kecewa dengan penampilanku di babak pertama, aku tak bisa minta maaf dengan cukup buat para suporter, (tapi) aku takkan menyerah," kata Samba lewat akun Twitter-nya usai pertandingan, seperti dikutip Sports Mole.

Samba sebenarnya sudah berusaha "membayar" kesalahan itu di lapangan, dengan berinisiatif menjadi penyerang dadakan QPR ketika Fulham sudah bermain dengan 10 pemain, sejak menit 79, usai dikartumerahnya Steve Sidwell. Tetapi langkah itu pun kurang diapresiasi Harry Redknapp selaku manajer QPR.

"Babak pertama benar-benar malapetaka. Lalu kami bisa bikin satu gol dan ganti menekan mereka," katanya kepada Sky Sports.

"Kami punya peluang yang cukup untuk menang dan saya cuma bisa melihat satu pemenang. Ketika skornya 2-3, saya pikir kami bisa menang dan saya enggan menerima hasil seri saat itu."

"Saya cuma kecewa di 10 menit akhir ketika mereka tampil dengan 10 pemain, kami tiba-tiba berhenti mengoper bola dan langsung melambungkannya ke Samba. Ia tiba-tiba ngeluyur ke depan dan kami mulai langsung mengirim bola ke arahnya, dan bukan begitu cara kami bermain," seru Redknapp.

Sudah begitu, Samba ternyata juga harus menerima ejekan dan cibiran dari para suporter di dunia maya akibat penampilannya di pertandingan tersebut.

Apa yang ia perlihatkan di laga lawan Fulham itu disebut amat tidak layak untuk seorang pemain yang memecahkan rekor transfer sebuah klub dan konon digaji 100 ribu poundsterling per pekan oleh klubnya. Samba pun bereaksi menghadapi cyber bully itu.

"Kalian terus bicara tentang performa 100 k, katakan apa itu performa 100k? Sebagai pemain kami tampil dan berusaha sekuat tenaga. Kami berusaha sebaik mungkin setiap pekan, gajiku tak ada hubungannya dengan kalian semua, (dan) mengenai harga transfer, aku tidak menempelkan label harga di kepalaku, tolong dewasa sedikit," tulisnya di Twitter.

"Kalian semua mengeluh tentang pemain dan gaji, tapi kami bukan cuma menghibur kalian, kami juga menghibur jutaan orang di seluruh dunia. Tanpa kami, apa yang akan kalian tweet."

"Kami memainkan olahraga yang kami cintai tapi ini juga sebuah pekerjaan, kami membuat jutaan orang gembira pada akhir pekan, kami dibayar untuk menghibur kalian semua. (Aku) Muak dengan tweet tentang uang, hentikanlah, dan dukung tim kalian," seru Samba.

Sejak direkrut QPR dari Anzhi Makhachkala pada bulan Januari lalu, sorotan untuk Samba memang terbilang besar. Diboyong QPR dengan harga 12,5 juta poundsterling, yang merupakan rekor baru transfer pemain klub tersebut, Samba kabarnya juga digaji dengan tinggi yakni 100 ribu poundsterling per pekan.

Besarnya sorotan dan tekanan untuk membuktikan kelayakan diri boleh jadi sudah membebani Samba. Berbatov bahkan menilai tekanan itu sudah terlihat jelas di lapangan ketika dirinya berhadapan dengan Samba. Mental Samba yang sedang kurang oke itu lalu sukses ia eksploitasi semaksimal mungkin untuk keuntungan Fulham.

"Di menit-menit awal Anda dapat melihat pemain mana yang terlihat gugup atau (siapa) yang sedang tampil buruk," kata Berbatov ke Sky Sports.

"Jadi Anda berusaha memanfaatkan itu dan menekan mereka, yang mana begitulah situasinya dengan pemain mereka ketika kami mencetak gol kedua. Anda harus cerdik dalam situasi seperti ini karena jika Anda dapat mengeksploitasi kelemahan mereka, gol akan tercipta," lugasnya.

No comments:

Post a Comment